Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diklaim masih rendah di Kabupaten Sukabumi. Hal itu dikatakan Ketua Forum Komunikasi Kabupaten Sukabumi Sehat (FSKSS), Yani Jatnika Marwan di sela-sela pengukuhan di Hotel Augusta, Citepus, Palabuhanratu, Selasa (19/4).
Rendahnya PHBS tersebut dilihat dari budaya masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, pola hidup tak sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan begitu, peran serta forum tersebut diklaim bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah kabupaten dalam persoalan penyadaran terhadap masyarakat.
“Kita memiliki program bagaimana meningkatkan kesadaran sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Sukabumi tentang pentingnya berperilaku bersih dan sehat,” jelasnya.
Dari hasil pendampingan kepada masyarakat tersebut, akan ada catatan yang akan menjadi tolok ukur, serta disandingkan dengan program pemerintah.Sehingga bisa membantu program pemerintah.
“Selain kepanjangan tangan pemerintah juga kita kan kontrol bagi kebijakan,” jelasnya.
Apalagi, anggaran yang digunakan FSKSS merupakan anggaran dari pemerintah daerah yang sudah seharusnya FSKSS membantu dan mengawal segala kebijakan dan ikut serta dalam menjalankan Visi Misi Kabupaten Sukabumi.
“Anggaran kita dari APBD dan kita kepanjangan tangan dari pemerintah. Namun, kita ingin ke depannya ada link satu sama lain agar saling membutuhkan.Karena jika diibaratkan, pemerintah akan kesulitan jika menggunakan satu tangan saja,” bebernya.
Sementara, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami membenarkan FSKSS yang bisa dikatakan forum yang lahir dari swadaya masyarakat memang bisa membantu program pemerintah.
“Kita tak bisa menyentuh seluruh harapan masyarakat. Jadi, nantinya mereka memberikan masukan apa yang diharapkan masyarakat.
Sehingga pemda bisa menjawab dengan program. Selain itu, hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi, karena menurutnya, meskipun sejauh ini kinerja dinkes dan puskesmas sudah bagus, namun masih tetap butuh tolok ukur bagi pelayanan masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: Radar Sukabumi
Rendahnya PHBS tersebut dilihat dari budaya masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, pola hidup tak sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan begitu, peran serta forum tersebut diklaim bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah kabupaten dalam persoalan penyadaran terhadap masyarakat.
“Kita memiliki program bagaimana meningkatkan kesadaran sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Sukabumi tentang pentingnya berperilaku bersih dan sehat,” jelasnya.
Dari hasil pendampingan kepada masyarakat tersebut, akan ada catatan yang akan menjadi tolok ukur, serta disandingkan dengan program pemerintah.Sehingga bisa membantu program pemerintah.
“Selain kepanjangan tangan pemerintah juga kita kan kontrol bagi kebijakan,” jelasnya.
Apalagi, anggaran yang digunakan FSKSS merupakan anggaran dari pemerintah daerah yang sudah seharusnya FSKSS membantu dan mengawal segala kebijakan dan ikut serta dalam menjalankan Visi Misi Kabupaten Sukabumi.
“Anggaran kita dari APBD dan kita kepanjangan tangan dari pemerintah. Namun, kita ingin ke depannya ada link satu sama lain agar saling membutuhkan.Karena jika diibaratkan, pemerintah akan kesulitan jika menggunakan satu tangan saja,” bebernya.
Sementara, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami membenarkan FSKSS yang bisa dikatakan forum yang lahir dari swadaya masyarakat memang bisa membantu program pemerintah.
“Kita tak bisa menyentuh seluruh harapan masyarakat. Jadi, nantinya mereka memberikan masukan apa yang diharapkan masyarakat.
Sehingga pemda bisa menjawab dengan program. Selain itu, hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi, karena menurutnya, meskipun sejauh ini kinerja dinkes dan puskesmas sudah bagus, namun masih tetap butuh tolok ukur bagi pelayanan masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: Radar Sukabumi
Posting Komentar untuk "PHBS Dinilai Masih Rendah"